Hal yang Terdekat dengan Diri Kita

Posted by Unknown 0 komentar
Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau bertanya :

Imam Ghazali : ” apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini? ”

Murid 1 : ” Orang tua”

Murid 2 : ” Guru”

Murid 3 : “Teman”

Murid 4 : “Kaum kerabat”

Imam Ghazali : ” Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah MATI, sebab itu adalah janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati (QS. Al-Imron : 185)

KEMATIAN adalah hadiah terindah bagi orang-orang yang beriman, karena dengan kematianlah orang-orang beriman akan mendapatkan hasil dari buah iman yang dilakukannya selama di dunia.

Segala keletihan yang ia lakukan di dunia untuk mentaati Allah dan Rasul Nya akan segera dipanen oleh orang-orang beriman melalui kematian tersebut.

Sebaliknya, kematian adalah teror menakutkan yang luar biasa bagi orang-orang yang tidak beriman dan ingkar kepada Allah SWT. Sebab dengan kematian tersebut ia takut bertemu dengan Tuhannya dalam bergelimang dosa. Ia juga ketakutan dalam menuai hasil dari perbuatannya selama di dunia.

Kematian merupakan sesuatu yang menakutkan, inilah persepsi banyak orang yang harus dibuang. Sebab kematian pasti akan datang kepada kita. Sekuat apapun kita menghindarinya, meski bersembunyi di lubang semut sekalipun jika ajal sudah menjemput maka tak satupun dari kita yang bisa menghindar.

Oleh karena itu, kematian bukanlah hal yang harus ditakuti, tetapi harus dipersiapkan. Agar kita menjadi orang-orang yang beriman, dimana kematian itu adalah hadiah terindah bagi orang-orang yang beriman tersebut.

Inilah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan kematian :

1. Tidak mencintai dunia dan isinya secara berlebihan

Harta, Tahta dan orang-orang yang kita cintai merupakan hal yang membuat kita menjadi lalai dan melupakan kematian.

2. Menjalankan agama dengan benar dan memperbanyak ibadah kepada Allah

Dengan menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangannya, maka tidak akan ada ketakutan dalam diri untuk menghadapi kematian, sebab kita sudah merasa siap dengan segala bentuk pertanggungjawabannya.

Kematian adalah hadiah terindah bagi orang-orang beriman. Inilah inspirasi besar untuk kita mempersiapkan kematian. Kematian bukanlah yang harus ditakutkan, sebab ia pasti akan datang kepada setiap yang bernyawa. Hal yang paling bijak bukanlah dengan menakutinya, akan tetapi dengan mempersiapkannya.

Penulis – Irvan Nugraha – Direktur Rumah Aqiqah


Baca Selengkapnya ....

Merawat Gigi si Buah Hati

Posted by Unknown 0 komentar
Senangnya dapat melihat setiap perkembangan bayi kita, mulai dari bisa tengkurap, duduk, berdiri kemudian tumbuh gigi. Lucu sekali melihat ada tonjolan putih mulai muncul diantara gusi si kecil. Tambah lagi jika ia sedang tertawa duh tambah manis dan menggemaskan.

Gigi yang lucu ini harus dirawat lho bunda, karena kesehatan gigi anak kita kedepannya dimulai dari kesehatan giginya saat ini.

Mari kita simak di bawah ini bunda :

1. Ketika bayi mulai tumbuh gigi, menyikat giginya sudah boleh menggunakan sikat gigi, pilih sikat yang berukuran kecil dengan bulu sikat yang lembut dan tidak mengandung toksin (zat racun), jika bunda kesulitan mendapatkan sikat gigi maka bunda bisa menggunakan kain kasa atau lap berbahan lembut.

2. Hindarkan bayi bunda tertidur sambil minum susu menggunakan botol, bekas susu ini jika dibiarkan akan berkembang menjadi kuman, jika hal ini harus terjadi maka bunda bisa meneteskan air ke mulut bayi jika telah selesai menyusu menggunakan botol.

3. Selesai menyusu selalu bersihkan mulut bayi dengan menggunakan kain lembab yang lembut.

4.. Setelah si kecil berusia sekitar 13 bulan mulailah perkenalkan dengan pasta gigi berflouride. Untuk permulaan gunakan sebesar biji kacang hijau.

5. Ganti sikat giginya tiap 3 bulan sekali atau jika bulu sikat mulai rusak.

6. Si kecil senang meniru, maka jadilah kita teladan bagi si kecil dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.

Baik bunda, selamat merawat gigi si kecil ya, semoga sehat dan kuat sebagai investasinya di masa depan nanti :)

dari berbagai sumber

Baca Selengkapnya ....

Mudahnya Membuat Makanan Bayi

Posted by Unknown 0 komentar
Saat bayi sudah menginjak umur 6 bulan maka saatnya dia mendapatkan makanan pendamping ASI atau yang disingkat MPASI. Para orangtua dapat memberikan makanan yang diolah sendiri, di dapur sendiri. Kelebihannya tentu saja, kita tahu sumber makanan yang akan dikonsumsi oleh bayi dan tentu saja akan ada nilai kasih sayang di dalamnya.

Berikut ini beberapa informasi mengenai pemberian MPASI 6-12 tahun :

1. Berikan MPASI secara bertahap. Untuk awal, para orang tua dapat memberikan satu jenis buah-buahan yang dapat dikonsumsi bayi 6 bulan seperti pisang, alpukat, pir, apel dan jeruk, serta serelia seperti beras merah, beras putih hingga sayur seperti kacang hijau, labu, ubi, ataupun zuccini. Untuk melihat adanya reaksi alergi atau tidak, satu jenis makanan sebaiknya diberikan selama 3 hari berturut-turut.

2. Tidak memaksakan bayi. Sama seperti manusia dewasa, saat lapar bayi pun akan dengan lahap akan memakan makanan yang disediakan untuknya. Untuk awalan mungkin bayi akan merasa asing dengan makanan barunya., namun lama-lama juga akan terbiasa.

3. Mulai dari yang encer. Karena sebelumnya bayi hanya mengonsumsi ASI, maka berikan makanan dalam bentuk yang sangat encer, lalu kemudian secara bertahap ditambah kekentalannya.

4. Hindari garam dan gula.  Bayi di bawah umur satu tahun sebaiknya tidak mengonsumsi garam dan gula karena dapat memperberat kerja ginjalnya.

sumber: worldwideweb

Baca Selengkapnya ....

Risalah Aqiqah

Posted by Unknown 0 komentar
Aqiqah/Akikah dalam istilah agama adalah sembelihan untuk anak yang baru lahir sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dengan niat dan syarat-syarat tertentu. Oleh sebagian ulama disebut dengan nasikah atau dzabihah (sembelihan).

Hukum Melaksanakan Aqiqah

Hukum aqiqah itu sendiri menurut kalangan Syafii dan Hambali adalah sunnah muakkadah. Dasar yang dipakai oleh kalangan Syafii dan Hambali dengan mengatakannya sebagai sesuatu yang sunnah muakkadah adalah hadist Nabi SAW. Yang berbunyi, “Anak tergadai dengan aqiqahnya. Disembelihkan untuknya pada hari ketujuh (dari kelahirannya)”. (HR al-Tirmidzi, Hasan Shahih)

Makna Aqiqah

Kata Aqiqah berasal dari kata Al-Aqqu yang berarti memotong (Al-Qoth’u). Al-Ashmu’i berpendapat: Aqiqah asalnya adalah rambut di kepala anak yang baru lahir. Kambing yang dipotong disebut aqiqah karena rambut anak tersebut dipotong ketika kambing itu disembelih.

Dalam pelaksanaan aqiqah disunahkan untuk memotong dua ekor kambing yang seimbang untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak perempuan.

Dari Ummi Kurz Al-Kabiyyah Ra, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Bagi anak laki-laki dua ekor kambing yang sama, sedangkan bagi anak perempuan satu ekor kambing”. (HR. Tirmidzy dan Ahmad)

Aqiqah Yang Sesuai Dengan Sunnah

Pelaksanaan aqiqah menurut kesepakatan para ulama adalah hari ketujuh dari kelahiran. Hal ini berdasarkan hadits Samirah di mana Nabi SAW bersabda, “Seorang anak terikat dengan aqiqahnya. Ia disembelihkan aqiqah pada hari ketujuh dan diberi nama”. (HR. al-Tirmidzi).

Namun demikian, apabila terlewat dan tidak bisa dilaksanakan pada hari ketujuh, ia bisa dilaksanakan pada hari ke-14. Dan jika tidak juga, maka pada hari ke-21 atau kapan saja ia mampu. Imam Malik berkata : Pada dzohirnya bahwa keterikatannya pada hari ke 7 (tujuh) atas dasar anjuran, maka sekiranya menyembelih pada hari ke 4 (empat) ke 8 (delapan), ke 10 (sepuluh) atau setelahnya Aqiqah itu telah cukup. Karena prinsip ajaran Islam adalah memudahkan bukan menyulitkan sebagaimana firman Allah SWT : “Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu”. (QS.Al Baqarah:185)

Daging Aqiqah Lebih Baik Mentah Atau Dimasak

Dianjurkan agar dagingnya diberikan dalam kondisi sudah dimasak. Hadits Aisyah ra., “Sunnahnya dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Ia dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Lalu dimakan (oleh keluarganya), dan disedekahkan pada hari ketujuh”. (HR al-Bayhaqi)

Daging aqiqah diberikan kepada tetangga dan fakir miskin juga bisa diberikan kepada orang non-muslim. Apalagi jika hal itu dimaksudkan untuk menarik simpatinya dan dalam rangka dakwah. Dalilnya adalah firman Allah, “Mereka memberi makan orang miskin, anak yatim, dan tawanan, dengan perasaan senang”. (QS. Al-Insan : 8). Menurut Ibn Qudâmah, tawanan pada saat itu adalah orang-orang kafir. Namun demikian, keluarga juga boleh memakan.

Siapakah yang layak menerima daging sembelihan aqiqah ?

Mereka yang paling layak menerima sedekah adalah orang fakir dan miskin dari kalangan umat Islam, begitu juga dengan aqiqah, mereka yang paling layak menerima adalah orang miskin dikalangan umat Islam. Walaubagaimanapun berdasarkan beberapa buah hadis dan amalan Rasulullah dan sahabat kita disunatkan juga memakan sebahagian daripada daging tersebut, bersedekah sebahagian dan menghadiahkan sebahagian lagi. Apa yang membezakan aqiqah dan korban ialah kita disunatkan memberikan sebahagian kaki kambing aqiqah tersebut kepada bidan yang menyambut kelahiran tersebut. Wallahu’alam


Jumlah Hewan Aqiqah

Bayi laki-laki disunnahkan untuk disembelihkan dua ekor kambing dan bayi wanita cukup satu ekor kambing saja. Dari Ammi Karz Al-Ka’biyah berkata bahwa saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Untuk bayi laki-laki disembelihkan dua ekor kambing yang setara dan buat bayi wanita satu ekor kambing”.

Namun bila tidak memungkinkan, maka boleh saja satu ekor untuk bayi laki-laki, karena Rasulullah SAW pun hanya menyembelih satu ekor untuk cucunya Hasan dan Husein.

“Adalah Rasulullah SAW menyembelih hewan aqiqah untuk Hasan dan Husein masing-masing satu ekor kambing ?”. (HR Ashabus Sunan)

Aqiqah haruskah hewan jantan?

Baik dalam aqiqah maupun udhiyah (kurban) tidak ada persyaratan bahwa hewannya harus jantan atau betina. Keduanya bisa dijadikan sebagai hewan aqiqah atau kurban. Akan tetapi yang lebih diutamakan adalah hewan jantan agar kelangsungan reproduksi hewan tersebut tetap terjaga.
Hukum Aqiqah Dilaksanakan Dilain Negara/Kota

Tidak ada batasan yang mengharuskan agar pelaksanaan aqiqah dilakukan di negeri/kota/kampung tempat kelahiran anak. Karena itu, Anda bisa melakukan di mana saja sesuai dengan kemaslahatan yang ada.

Hukum memakan daging aqiqah

Daging selain disedekahkan juga bisa dimakan oleh keluarga yang melakukan aqiqah. Hal ini berdasarkan hadits Aisyah ra., “Sunnahnya dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Ia dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Lalu dimakan (oleh keluarganya), dan disedekahkan pada hari ketujuh”. (HR al-Bayhaqi). Wallahu a’lam bish-shawab.
Hukum Aqiqah Setelah Dewasa/Berkeluarga

Pada dasarnya aqiqah disyariatkan untuk dilaksanakan pada hari ketujuh dari kelahiran. Jika tidak bisa, maka pada hari keempat belas. Dan jika tidak bisa pula, maka pada hari kedua puluh satu. Selain itu, pelaksanaan aqiqah menjadi beban ayah.

Namun demikian, jika ternyata ketika kecil ia belum diaqiqahi, ia bisa melakukan aqiqah sendiri di saat dewasa. Satu ketika al-Maimuni bertanya kepada Imam Ahmad, “ada orang yang belum diaqiqahi apakah ketika besar ia boleh mengaqiqahi dirinya sendiri?” Imam Ahmad menjawab, “Menurutku, jika ia belum diaqiqahi ketika kecil, maka lebih baik melakukannya sendiri saat dewasa. Aku tidak menganggapnya makruh”.

Para pengikut Imam Syafi’i juga berpendapat demikian. Menurut mereka, anak-anak yang sudah dewasa yang belum diaqiqahi oleh orang tuanya, dianjurkan baginya untuk melakukan aqiqah sendiri.
Hewan Untuk Aqiqah

Masalah kambing yang layak untuk dijadian sembelihan aqiqah adalah kambing yang sehat, baik, tidak ada cacatnya. Semakin besar dan gemuk tentu semakin baik. Sedangkan masalah harus menyentuhkan anak kepada kambing yang akan disembelih untuk aqiqahnya, jelas tidak ada dasarnya. Barangkali hanya sebuah kebiasaan saja.

Pemberian Nama Anak

Tidak diragukan lagi bahwa ada kaitan antara arti sebuah nama dengan yang diberi nama. Hal tersebut ditunjukan dengan adanya sejumlah nash syari yang menyatakan hal tersebut.

Dari Abu Hurairoh Ra, Nabi SAW bersabda: “Kemudian Aslam semoga Allah menyelamatkannya dan Ghifar semoga Allah mengampuninya”. (HR. Bukhori 3323, 3324 dan Muslim 617)

Ibnu Al-Qoyyim berkata: “Barangsiapa yang memperhatikan sunah, ia akan mendapatkan bahwa makna-makna yang terkandung dalam nama berkaitan dengannya sehingga seolah-olah makna-makna tersebut diambil darinya dan seolah-olah nama-nama tersebut diambil dari makna-maknanya”. Dan jika anda ingin mengetahui pengaruh nama-nama terhadap yang diberi nama (Al-musamma) maka perhatikanlah hadits di bawah ini:

Dari Said bin Musayyib dari bapaknya dari kakeknya Ra, ia berkata: Aku datang kepada Nabi SAW, beliau pun bertanya: “Siapa namamu?” Aku jawab: “Hazin” Nabi berkata: “Namamu Sahl” Hazn berkata: “Aku tidak akan merobah nama pemberian bapakku” Ibnu Al-Musayyib berkata: “Orang tersebut senantiasa bersikap keras terhadap kami setelahnya”. (HR. Bukhori) (At-Thiflu Wa Ahkamuhu/Ahmad Al-’Isawiy hal 65)

Oleh karena itu, pemberian nama yang baik untuk anak-anak menjadi salah satu kewajiban orang tua. Di antara nama-nama yang baik yang layak diberikan adalah nama nabi penghulu jaman yaitu Muhammad. Sebagaimana sabda beliau : Dari Jabir Ra dari Nabi SAW beliau bersabda: “Namailah dengan namaku dan janganlah engkau menggunakan kunyahku”. (HR. Bukhori 2014 dan Muslim 2133)

Mencukur Rambut

Mencukur rambut adalah anjuran Nabi yang sangat baik untuk dilaksanakan ketika anak yang baru lahir pada hari ketujuh.

Dalam hadits Samirah disebutkan bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Setiap anak terikat dengan aqiqahnya. Pada hari ketujuh disembelihkan hewan untuknya, diberi nama, dan dicukur”. (HR. at-Tirmidzi).

Dalam kitab al-Muwaththâ` Imam Malik meriwayatkan bahwa Fatimah menimbang berat rambut Hasan dan Husein lalu beliau menyedekahkan perak seberat rambut tersebut.

Tidak ada ketentuan apakah harus digundul atau tidak. Tetapi yang jelas pencukuran tersebut harus dilakukan dengan rata; tidak boleh hanya mencukur sebagian kepala dan sebagian yang lain dibiarkan. Tentu saja semakin banyak rambut yang dicukur dan ditimbang semakin -insya Allah- semakin besar pula sedekahnya.

Doa Menyembelih Hewan Aqiqah

Bismillah, Allahumma taqobbal min muhammadin, wa aali muhammadin, wa min ummati muhammadin.

Artinya : Dengan nama Allah, ya Allah terimalah (kurban) dari Muhammad dan keluarga Muhammad serta dari ummat Muhammad.” (HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud)

Doa bayi baru dilahirkan

Innii u’iidzuka bikalimaatillaahit taammati min kulli syaythaanin wa haammatin wamin kulli ‘aynin laammatin

Artinya : Aku berlindung untuk anak ini dengan kalimat Allah Yang Sempurna dari segala gangguan syaitan dan gangguan binatang serta gangguan sorotan mata yang dapat membawa akibat buruk bagi apa yang dilihatnya. (HR. Bukhari)

Baca Selengkapnya ....
Iip Arifin | SMS/WA: 085294386867 | PIN BB: 7BA5CC21 | Bandung, Copyright of Rumah Aqiqah Online.